Warto-Mbantul.Com___TPST Piyungan yang terletak di Dusun Ngablak Kalurahan Sitimulyo kapanewon Piyungan yang dibangun sejak tahun 1996 saat ini sudah overload karena selain dipergunakan unutk membuang sampah dari Kabupaten Bantul juga Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta, dimana sampah yang masuk ke TPST Piyungan perhari mencapai 600 s/d 800 ton.
Keberadaan TPST Piyungan juga memberi dampak positif bagi masyarakat, diantaranya terbukanya lapangan kerja baru, masyarakat dapat hidup dari sampah yang menumpuk di TPA untuk di daur ulang, pemanfaatan sampah untuk daur ulang ini melibatkan beberapa pihak diantaranya pemulung, pengepul dan pabrik daur ulang.
Ketua Komunitas pemulung di TPST Piyungan Maryono menjelaskan di TPST Piyungan terdapat komunitas pemulung dengan nama Makaryo Adi Ngayogyokarto (MARDIKO) dengan jumlah pemulung di TPST Piyungan hingga saat ini berjumlah lk 450 orang yang berasal dari wilayah Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunungkidul, Kabupaten Magelang, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Sragen dan lainnya.
Pembentukan Komunitas MARDIKO ini bertujuan meningkatkan keakraban dan ajang silaturahmi di antara anggota, meningkatkan kesejahteraan pemulung di TPST (Tempat Pembuangan Sampah Terpadu) Piyungan, serta menjadi wadah untuk menyampaikan aspirasi anggota Mardiko kepada pengelola TPST dan pemerintah, ujar Maryono.(U2)