WARTO-MBANTUL.COM – Keberadaan industri kecil dan industri rumah tangga terutama di daerah pedesaan di harapkan mampu menampung tenaga kerja dan memperluas kesempatan kerja yang sudah ada, dengan didukung kemudahan dalam memperoleh bahan baku dan kemudahan dalam memperoleh tenaga kerja, membuat industri kecil di wilayah pedesaan semakin berkembang.
Salah satu industri kecil yang dikembangkan oleh masyarakat pedesaan khususnya di wilayah Kalurahan Trimurti Kapanewon Srandakan yaitu industri tahu, terbatasnya lapangan pekerjaan dan semakin sempitnya lahan pertanian sehingga sebagian masyarakat Trimurti menggeluti usaha menjadi pengrajin tahu sebagai mata pencaharian.
Banyaknya animo masyarakat yang menjadi pengrajin tahu maka dibentuklah paguyuban pengrajin tahu Ngudi Lestari yang sebagian besar anggotanya berasal dari wilayah Gunung Saren Kidul kalurahan Trimurti. Ketua paguyuban pengrajin tahu Ngudi Lestari, Kasmaeni mengatakan bahwa paguyuban Ngudi Lestari memiliki anggota sebanyak 58 orang, yang saat ini sedang mengalami kesulitan untuk mengembangkan usaha akibat dari tingginya harga kedelai yang menjadi bahan baku utama pembuatan tahu.
Menurutnya tingginya harga kedelai tersebut berdampak pada biaya produksi dan hasil yang diperoleh tidak berimbang, sehingga pengrajin tahu harus mengencangkan ikat pinggang. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, tidak mungkin jika menaikkan harga jual tahu karena akan ditinggalkan konsumen, sehingga pengrajin tahu berinovasi dengan mengurangi ukuran atau volume dengan harga jual tetap. (2nd)