Warto-Mbantul.Com__Ditetapkannya wilayah Aceh dan Jawa Timur sebagai daerah wabah PMK, dimana kasus pertama ditemukan di Gresik Jawa Timur pada 28 April 2022 dan telah mengalami peningkatan kasus rata-rata dua kali lipat setiap harinya.
Dampak adanya PMK yang menyerang ternak sehingga beberapa pemerintah daerah melakukan kebijakan penutupan pasar hewan sebagai salah satu langkah pencegahan penyebaran virus PMK. Beberapa pasar hewan yang ditutup oleh pemerintah daerah yaitu pasar hewan Siyono di Gunungkidul, pasar hewan Prambanan Klaten dan pasar hewan Muntilan Magelang sehingga pedagang sapi di Bantul kesulitan dalam memenuhi permintaan pasar dan akibat dari minimnya stok menimbulkan kenaikan harga sapi pasaran.
Kapanewon Pleret menjadi pusat peternakan dan perdagangan sapi di wilayah Kabupaten Bantul tepatnya di Kalurahan Segoroyoso, dimana di Kalurahan Segoroyoso terdapat asosiasi yang bergerak dibidang perdagangan sapi hidup dan dagingnya dengan nama Kelompok Pedagang Daging Sapi Desa Segoroyoso (KPDSDS).
Menyikapi mewabahnya kasus PMK sehingga ketua KPDSDS H. Rejo Mulyo mengajak kepada pedagang dan peternak yang tergabung dalam KPDSDS supaya mentaati aturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah untuk mencegah penyebaran virus PMK.