Warto-Mbantul.Com__Keterbatasan daya tampung dalam pemotongan sapi di RPH Segoroyoso tidak menyurutkan pengurus dan anggota PPDSS dalam berinovasi sehingga usaha bisnis dalam menjual daging segar kepada konsumen tetap eksis.
Dari keterangan yang di himpun dari Kepala RPH Segoroyoso Rusdi Herminanta, bahwa pemotongan rutin setiap malam untuk saat ini karena adanya pendemi Corona sejak awal Maret 2020 rata – rata hanya 3-6 ekor/malam.
Sebelum pandemi bisa mencapai 10-15 ekor sapi.
Pada masa pandemi Covid-19 ini pemotongan sapi dalam sehari berkisar 25 – 30 ekor. Dengan keterbatasan ini, anggota PPDSS memotong sapi di rumah masing – masing yang sebelumnya mengatongi surat keterangan dari dinas terkait.
Dari pantauan warta mbantul, dalam lingkungan RPH Segoroyoso sdh terpasang tulisan yang menyebutkan tentang ketentuan dalam pemotongan sapi yang berbunyi “Menyembelih ternak Ruminansia (sapi, kerbau, kambing dan domba) betina produktif merupakan tindak pidana (UU No.41 tahun 2011 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan.”
Ketua PPDS Segoroyoso H.Rejo Mulyo mengajak agar anggota PPDSS selalu menjaga kwalitas daging sapi dan mengikuti aturan yang berlaku dalam pemotongan sapi.(U2)
