Warto-Mbantul.Com_Warga Ngablak yang terdampak aktifitas Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan melakukan aksi penutupan akses jalan menuju kawasan TPST Piyungan, sehingga aksi penutupan tersebut berdampak pada penumpukan sampah di depo-depo sampah yang berada di wilayah Kabupaten Bantul, Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta.
Yang menjadi alasan warga menutup akses jalan tersebut dikarenakan adanya penumpukan truk pengangkut sampah yang disebabkan TPST sudah tidak mampu menampung sampah, perlu diketahui bahwa lokasi TPST Piyungan sebelumnya adalah lembah namun setelah beroperasi sejak tahun 1996 saat ini sudah menjadi gunung sampah.
Menurut warga yang ikut menutup akses jalan bahwa sudah beberapa kali menyampaikan keluhan ke pengelola TPST namun belum terdapat progres yang signifikan dalam perbaikan pengelolaan sampah di TPST sehingga masih sering terjadi penumpukan truk pengangkut sampah yang mengganggu aktivitas warga.
Hal serupa juga dikatakan oleh warga Ngablak bahwa sebenarnya warga hanya menginginkan adanya ruang dialog antara pemerintah dengan warga sehingga dapat dicari solusi terbaik yang dapat diterima semua pihak, sedangkan terkait penutupan akses jalan akan dilakukan sampai tuntutan warga terpenuhi, namun demikian warga sepakat bahwa akan menjaga kamtibmas dan tidak melakukan tindakan anarkhis maupun pengrusakan fasilitas.
Dari pantauan Warto Mbantul di lapangan, bahwa akses jalan menuju TPST di tutup warga menggunakan kurungan dan akses jalan hanya diperbolehkan untuk warga sekitar, sedangkan truk sampah tidak diperbolehkan lewat.