BEM Universitas Alma Atta Tanam Mangrove di Pantai Baros, Dorong Kepedulian Lingkungan

BEM Universitas Alma Atta Tanam Mangrove di Pantai Baros, Dorong Kepedulian Lingkungan
Spread the love

Bantul – Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Alma Atta Yogyakarta menggelar aksi nyata melalui kegiatan Penanaman Mangrove di kawasan Pantai Baros, Tirtohargo, Kretek, Bantul pada Sabtu, 21 Juni 2025.

Kegiatan bertajuk “Culture Camp dan Go Green Action: Menanam Tanaman Hijau Demi Alam yang Berkilau” ini diikuti sekitar 70 peserta, terdiri dari mahasiswa, komunitas pecinta alam, serta tokoh-tokoh lokal. Aksi penanaman mangrove ini sekaligus menjadi bagian dari kampanye pelestarian lingkungan dan edukasi masyarakat tentang pentingnya ekosistem pesisir.

Sejumlah tokoh hadir dalam kegiatan tersebut, antara lain Ketua DPRD DIY Nuryadi, S.Pd, Ketua Pemuda-Pemudi Baros (KP2B) Setyo, Ketua Komunitas Akar Nafas Imam, Ketua Pelaksana Wasiul Fathoni, serta Yogi selaku senior BEM Alma Atta.

Dalam sambutannya, Ketua Pelaksana Wasiul Fathoni mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan pembuka dari rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang akan berpuncak pada 5 Juni mendatang. “Selain penanaman mangrove sebagai upaya pencegahan abrasi, kami juga akan melanjutkan dengan kegiatan edukasi seni batik cukil dan penanganan sampah plastik,” jelasnya.

Setyo dari KP2B menuturkan bahwa konservasi mangrove di Baros telah dimulai sejak 2003 dan kini sudah menjalar hingga hampir 1 kilometer. Namun, tantangan masih dihadapi terutama di area muara timur yang rawan hanyut akibat naiknya debit air. “Kami juga kembangkan kawasan ini sebagai tempat edukasi dan outbound bagi anak-anak,” imbuhnya.

Sementara itu, Imam dari Komunitas Akar Nafas menyampaikan apresiasinya kepada mahasiswa Alma Atta. “Ini bukan hanya kegiatan simbolis, tapi bukti nyata kepedulian terhadap lingkungan. Kami terbuka untuk inovasi dan edukasi bagi semua kalangan,” ujarnya.

Yogi, sebagai senior BEM Alma Atta, menekankan pentingnya keberlanjutan kegiatan semacam ini. “Pelestarian lingkungan adalah tugas kita semua. Kami juga sepakat mengangkat Babe Nuryadi sebagai Pembina Mapala Cenderawasih,” katanya.

Ketua DPRD DIY, Nuryadi, yang turut hadir dan menanam mangrove secara simbolis, menyatakan kekagumannya terhadap semangat para mahasiswa. “Saya merasa terharu dan bangga. Ini kegiatan yang harus dilestarikan dan ditopang melalui koordinasi lintas wilayah, baik Kabupaten maupun Provinsi,” ujar Nuryadi.

Ia juga menegaskan komitmennya untuk menyuarakan dukungan anggaran konservasi kepada Komisi DPR yang terkait. “Kegiatan seperti ini harus mendapatkan perhatian lebih dari pemangku kebijakan, agar berdampak nyata bagi masyarakat,” tegasnya.

Usai penanaman mangrove, para peserta juga dikenalkan dengan seni Batik Cukil sebagai bagian dari edukasi lingkungan. Kegiatan ditutup dengan bersih-bersih lokasi dan pengepakan alat oleh seluruh peserta.

Aksi lingkungan ini berlangsung dengan aman, tertib, dan penuh semangat gotong royong.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *