Bantul – Semangat kebangkitan nasional menjadi inspirasi bagi puluhan pemuda Bantul dalam sebuah diskusi bertajuk Dialog Energi Kebangkitan Pemuda Bantul di Era Digital yang digelar oleh Ikatan Mahasiswa Bantul (IMABA) pada Minggu malam, 8 Juni 2025.
Acara yang berlangsung di Temani Ngopi, Jalan Urip Sumoharjo No.8, Bejen, Bantul ini dihadiri sekitar 50 peserta dari berbagai elemen kepemudaan. Turut hadir sebagai narasumber yakni Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Bantul Nugroho Eko, S.Sos., MM, akademisi Fadri Mustofa, S.IP, Ketua Ruang Kolaborasi Pemuda Asruri Faizal, serta Ketua IMABA Sindy Puspitasari.
Dalam sambutannya, Sindy menyampaikan pentingnya peran pemuda dalam era digital, termasuk dalam pemanfaatan teknologi seperti QRIS. “Kami ingin malam ini menjadi awal semangat baru bagi pemuda Bantul untuk bersuara, bergerak, dan berdampak,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Disdikpora Bantul Nugroho Eko menekankan bahwa momentum kebangkitan nasional harus dimaknai sebagai ajakan untuk bertindak. “Kebangkitan nasional bukan hanya soal upacara, tapi momen di mana para pemuda harus membuat gebrakan baru,” katanya. Ia juga menekankan pentingnya komunitas yang positif dalam membentuk karakter generasi muda, serta mengajak para pemuda Bantul untuk berpikir global.
Senada, akademisi Fadri Mustofa mengangkat tema “Intelektual Muda dan Transformasi Sosial di Era Media Digital”. Ia mengajak pemuda, khususnya IMABA, untuk lebih aktif di media sosial dalam mengangkat isu-isu lokal. “Dulu kami aktif di Facebook, sekarang sudah ada TikTok, Instagram, dan X. Manfaatkan platform ini untuk mengkritisi kebijakan dan menyuarakan aspirasi publik,” ujarnya.
Fadri juga mendorong IMABA untuk membangun kembali akun media sosial mereka agar bisa bersaing dengan kanal-kanal independen seperti Merapi Uncover atau ICJ. “Saya siap membantu, bahkan ngopi bareng untuk berbagi ilmu,” tambahnya.
Ketua Ruang Kolaborasi Pemuda, Asruri Faizal, turut menekankan pentingnya kolaborasi lintas generasi. “Kita perlu menyambung kolaborasi dengan semua segmen, termasuk para senior. Kita mulai dari ruang-ruang kecil, berdiskusi, lalu melahirkan aksi nyata,” ujarnya.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi interaktif antara peserta dan para narasumber. Suasana hangat dan penuh antusiasme mewarnai jalannya kegiatan yang berlangsung lancar dan kondusif hingga pukul 21.00 WIB.
Dialog ini menjadi momentum penting bagi pemuda Bantul untuk menyatukan semangat dan langkah dalam menghadapi tantangan era digital, sekaligus menciptakan dampak positif bagi masyarakat luas.
