Warto-Mbantul.Com_Kontroversi seputar keberadaan ternak babi di pemukiman selalu menjadi perdebatan yang hangat dalam masyarakat. Di tengah ketegangan tersebut, tokoh masyarakat Plumutan telah mengambil inisiatif untuk menjaga kerukunan dan keterlibatan warga dalam menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), meskipun ada penolakan terhadap ternak babi di tengah pemukiman.
Dalam pertemuan yang dihadiri oleh warga setempat, tokoh masyarakat tersebut menegaskan pentingnya mempertahankan kerukunan dan solidaritas di antara warga, terlepas dari perbedaan pendapat tentang keberadaan ternak babi. Dia mengajak seluruh warga untuk menempatkan kepentingan bersama di atas segalanya, dengan fokus pada keamanan dan kesejahteraan bersama.
Tokoh masyarakat tersebut juga menekankan pentingnya partisipasi aktif warga dalam menjaga situasi kamtibmas. Dengan berperan aktif dalam kegiatan pemantauan lingkungan, patroli bersama, serta meningkatkan komunikasi antarwarga, mereka dapat mencegah potensi konflik atau masalah keamanan yang mungkin timbul, tanpa harus mengorbankan hubungan sosial yang telah terjalin.
Penolakan terhadap ternak babi bukanlah akhir dari keterlibatan warga dalam menjaga keamanan dan ketertiban. Sebaliknya, hal itu dianggap sebagai panggilan untuk lebih meningkatkan koordinasi dan kerja sama di antara warga, terutama dalam menghadapi tantangan bersama yang mengancam kesejahteraan komunitas.
Keputusan untuk menolak ternak babi mungkin tidak memuaskan semua pihak, namun komitmen untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan di tengah perbedaan pendapat menjadi landasan kuat dalam membangun masyarakat yang kokoh dan berdaya tahan. Dengan adanya dukungan dari tokoh masyarakat serta partisipasi aktif seluruh warga, diharapkan situasi kamtibmas di Plumutan tersebut dapat tetap kondusif dan harmonis, meskipun ada perbedaan pandangan yang ada.