Himbauan Agar Hidup Rukun dan Damai Dalam Bingkai NKRI

Himbauan Agar Hidup Rukun dan Damai Dalam Bingkai NKRI
Spread the love

Warto-Mbantul.Com__Maraknya aksi intoleransi, radikalisme dan terorisme sudah membuat resah dan mengganggu stabilitas kamtibmas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta bertentangan dengan Pancasila, tidak terkecuali masyarakat Dusun Widoro Timbulharjo Sewon Bantul terkait dengan penangkapan terhadap terduga teroris Sdr. WARJONO yang beralamat di Dusun Widoro Timbulharjo Sewon Bantul oleh Densus 88 Polri dan jajaran Polda DIY Pada hari Jumat tanggal 01 April 2021, Muhammad Sahal Usman alias Gus Sahal selaku tokoh agama dan tokoh masyarakat Dusun Widoro memberikan himbauan dan pemahaman kepada masyarakat Dusun Widoro maupun masyarakat umum lainnya terkait situasi saat ini dengan maraknya aksi intoleransi, radikalisme dan terorisme.

“Suatu hari pernah ada sahabat saya bertanya kepada saya mengenai keberadaan kelompok ISIS atau kelompok-kelompok, orang-orang yang mengaku Islam, akan tetapi perbuatannya sungguh sangat biadab sungguh sangat keji melukai, menyakiti bahkan membunuh orang-orang yang tidak bersalah yang mengatasnamakan jihad membela agama Allah” kata Ustadz Muhammad Sahal Usman

“Saya jawab bahwasannya Allah menurunkan agama Islam dimuka bumi ini tujuannya hanya satu, rahmatan lil alamin, wama arsalnaka illa rahmatan lil alamin, Allah mengutus Nabi Muhammad membawa agama Islam itu hanya untuk membuat damai, membuat nyaman, mengayomi, mendamaikan kepada seluruh makhluk-makhluk yang ada di muka bumi ini, jadi tidak ada perintah dari agama Islam untuk melukai, menyakiti bahkan membunuh orang lain yang tidak bersalah itu tidak ada, Islam tidak mengajarkan membunuh, melukai, menyakiti orang lain, dari ayat ini bisa kita simpulkan bahwasanya seseorang yang mengatasnamakan Islam, mengatasnamakan orang muslim akan tetapi perbuatannya bertentangan dengan asas Islam yaitu membuat nyaman mendamaikan berarti itu bukan golongan Islam yang ada di ayat Al-Quran tadi, jangan mengukur ketakwaan orang lain melalui atribut-atribut pakaian ataupun yang lainnya meskipun terkadang ucapannya itu betul, ucapannya itu benar, penampilannya agamis akan tetapi jika perbuatan itu kok tidak sesuai dengan agama maka itu tidak baik, tidak sesuai dengan ajaran agama Islam yang sesungguhnya, innallaha la yandzuru ilaa suwarikum wa amwaalikum walakin yandzuru ila qulubikum wa a’maalikum, artinya sesungguhnya Allah itu tidak melihat hamba-hambanya dari penampilan luarnya, dari harta-hartanya akan tetapi Allah melihat hamba-hambanya dari hati dan perbuatan-perbuatannya, al islamu dinul fi’li dunal qauli, agama Islam yang sesungguhnya adalah Agama perbuatan bukan agama ucapan, ucapannya benar tapi perbuatannya tidak benar itu bukan Islam yang sesungguhnya” pungkas Gus Sahal sapaan akrab Ustadz Muhammad Sahal Usman.(U4)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *