Warto-Mbantul.Com_Meski menyuarakan penolakan terhadap rencana pembangunan hanggar tambahan di Instalasi Tempat Pengolahan Sampah (ITF) Pasar Niten, warga sekitar menegaskan komitmennya untuk tetap menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di lingkungan mereka.
Penolakan warga bermula dari kekhawatiran atas potensi dampak lingkungan seperti bau menyengat yang dapat ditimbulkan jika volume sampah yang dikelola ITF bertambah dari luar wilayah Pasar Niten. Warga juga menyoroti kurangnya sosialisasi dari pihak terkait sebelum proyek perluasan hanggar dimulai.
“Kami bukan menolak pengelolaan sampahnya, tapi kami khawatir jika sampah dari luar terus berdatangan, dampaknya ke kesehatan dan kenyamanan lingkungan,” ujar salah satu tokoh warga setempat.
Meski demikian, warga tetap menempuh jalur musyawarah dan menegaskan bahwa aksi protes mereka tidak akan berkembang menjadi tindakan yang mengganggu ketertiban umum. “Kami tetap mendukung kamtibmas tetap kondusif. Aksi kami murni untuk menyampaikan aspirasi agar pembangunan dilakukan dengan mempertimbangkan keselamatan dan kenyamanan bersama,” imbuhnya.
Pemerintah Kabupaten Bantul melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) pun merespons aspirasi warga dengan menghentikan sementara pembangunan hanggar dan menggelar dialog terbuka. Sejumlah kesepakatan telah dicapai, termasuk komitmen bahwa ITF hanya akan menerima sampah dari Pasar Niten serta evaluasi rutin bersama warga setiap tiga bulan.
Dengan komunikasi yang terbuka dan partisipasi aktif masyarakat, diharapkan pengelolaan sampah di ITF Pasar Niten tetap berjalan efektif tanpa menimbulkan gejolak sosial di lingkungan sekitar.
