Warto-Mbantul.Com_Pemerintah kota Jogja berencana membangun TPST di area TPST Piyungan, adanya rencana tersebut mendapat rekasi dari warga sekitar TPST Piyungan. Warga sekitar sudah lebih dari 30 tahun terdampak pencemaran yang ditimbulkan akibat keberadaan TPST, sehingga warga menuntut pembangunan TPST kota Jogja tidak dilaksanakan di kawasan TPST Piyungan.
Meskipun terdapat perbedaan pendapat dalam hal rencana pembangunan TPST di wilayah mereka, masyarakat setempat menegaskan komitmen mereka untuk menjaga situasi Kamtibmas (Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) tetap kondusif.
Warga yang sebelumnya menolak pembangunan TPST dengan alasan potensi pencemaran lingkungan, menyatakan bahwa meskipun mereka tidak setuju dengan proyek tersebut, mereka tetap berkomitmen untuk menyelesaikan perbedaan pendapat secara damai dan menghindari konflik yang tidak perlu.
Warga menegaskan pentingnya dialog terbuka antara semua pihak yang terlibat untuk mencari solusi terbaik yang mengakomodasi kepentingan masyarakat dan menjaga kelestarian lingkungan.
Pemerintah setempat menyambut baik sikap kedewasaan dan kemandirian masyarakat dalam menangani perbedaan pendapat. Mereka menegaskan komitmen mereka untuk terus mendengarkan aspirasi warga dan mencari solusi yang adil dan berkelanjutan.
Kesepakatan ini menunjukkan bahwa meskipun ada perbedaan pendapat dalam hal pembangunan TPST, kesatuan dan kedamaian masyarakat tetap diutamakan, dan langkah-langkah yang diambil bertujuan untuk memastikan bahwa situasi Kamtibmas tetap terjaga di wilayah tersebut.