PAGUYUBAN PENGRAJIN TAHU NGUDI LESTARI MENGAJAK SELALU GUYUB RUKUN

Spread the love

WARTO-MBANTUL.COM – Kalurahan Trimurti merupakan sentra penghasil tahu terbesar di wilayah Bantul, dimana bahan baku utama pembuatan tahu berasal dari kedelai. Produksi petani dalam negeri belum mampu untuk memenuhi kebutuhan konsumsi kedelai sehingga pemerintah masih ketergantungan terhadap kedelai impor sehingga harganya dipengaruhi oleh pasar dunia yang saat ini harga kedelai cukup tinggi.

Kedelai merupakan bahan baku tempe dan tahu yang merupakan lauk keseharian bagi seluruh lapisan masyakarat di Indonesia, bagi pengrajin tahu tempe kedelai menjadi bahan baku utama yang sulit untuk di gantikan sehingga Konsekuensinya adalah kedelai menjadi komponen biaya terbesar pada struktur biaya pengrajin tempe.

Menurut keterangan Wardayadi yang merupakan pengurus paguyuban pengrajin tahu Ngudi Lestari bahwa tingginya harga kedelai tersebut sangat dirasakan oleh pengrajin tahu tempe sehingga pengrajin harus berinovasi supaya tetap bertahan.

Selain itu tingginya harga kedelai juga berdampak pada adanya ajakan untuk berhenti produksi / mogok oleh asosiasi pengrajin tahu tempe dari daerah lain. Meskipun terdapat ajakan untuk libur produksi, namun pengrajin tahu tempe di wilayah Bantul tidak mengikuti ajakan tersebut dan lebih memilih untuk tetap produksi dikarenakan untuk mempertahankan perekonomian yang stabil serta memperhatikan aspek kepentingan pekerja yang harus mendapatkan pemasukan / penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Selain itu unutk menjaga hubungan baik antar pengrajin tahu, pengurus paguyuban selalu menekankan kepada anggotanya agar selalu guyub rukun, menjaga kualitas dan kebersihan tahu, serta selalu menerapkan protokol kesehatan dalam beraktifitas untuk mencegah penyebaran virus Covid 19, ujarnya.(2nd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *