PELAKU WISATA DUKUNG RESTORASI GUMUK PASIR PARANGTRITIS, ASALKAN TETAP DIBERI RUANG UNTUK BEROPERASI

PELAKU WISATA DUKUNG RESTORASI GUMUK PASIR PARANGTRITIS, ASALKAN TETAP DIBERI RUANG UNTUK BEROPERASI
Spread the love

Warto-Mbantul.Com_Rencana restorasi gumuk pasir Parangtritis yang digagas oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul mendapat dukungan dari pelaku usaha wisata di kawasan tersebut. Dukungan ini disertai dengan catatan bahwa mereka tetap berharap diberikan ruang untuk menjalankan aktivitas wisata di area yang diizinkan, khususnya wisata jeep dan ATV yang menjadi salah satu sumber penghidupan utama bagi masyarakat setempat.

Sebagai salah satu daya tarik wisata alam di Bantul, gumuk pasir Parangtritis terkenal karena fenomena alamnya yang unik. Namun, tekanan dari pariwisata yang semakin tinggi, termasuk penggunaan kendaraan off-road, telah menimbulkan kekhawatiran akan kerusakan lingkungan. Oleh karena itu, Pemkab Bantul merencanakan program restorasi untuk melestarikan ekosistem gumuk pasir agar tetap bisa dinikmati oleh generasi mendatang.

Pelaku Wisata Mendukung, Tapi Butuh Kepastian Ruang Operasi

Dalam beberapa pertemuan yang digelar sebagai bagian dari sosialisasi program restorasi, pelaku usaha wisata di kawasan gumuk pasir mengungkapkan dukungannya terhadap upaya pemerintah untuk menjaga kelestarian lingkungan. Mereka menyadari pentingnya menjaga gumuk pasir agar tetap bisa menjadi daya tarik wisata yang berkelanjutan. Namun, mereka juga menekankan pentingnya mempertahankan ruang bagi aktivitas wisata, yang menjadi sumber mata pencaharian utama bagi warga setempat.

“Kami mendukung upaya pemerintah untuk menjaga gumuk pasir, karena tanpa pelestarian, kawasan ini bisa rusak dan akhirnya mengurangi jumlah wisatawan yang datang. Tapi kami berharap tetap ada area yang bisa digunakan untuk aktivitas wisata, seperti jeep dan ATV, karena ini adalah mata pencaharian kami,” ujar Purwanto, salah satu pengelola jasa jeep wisata di Parangtritis.

Menurutnya, pelaku usaha siap mengikuti aturan dan zonasi yang akan diterapkan oleh Pemkab Bantul selama restorasi, asalkan ada kepastian bahwa aktivitas wisata masih bisa berjalan. “Kami siap bekerja sama dengan pemerintah, bahkan kalau harus memodifikasi jalur wisata agar lebih ramah lingkungan. Yang penting ada solusi agar kami tetap bisa beroperasi,” lanjutnya.

Zonasi dan Alternatif Wisata Ramah Lingkungan

Kepala Dinas Pariwisata Bantul, Suryadi, menyatakan bahwa dalam rencana restorasi ini, pemerintah telah mempertimbangkan kebutuhan ekonomi masyarakat setempat. Salah satu solusi yang diusulkan adalah penerapan zonasi, di mana beberapa area gumuk pasir akan dikhususkan untuk kegiatan konservasi, sementara area lain masih bisa digunakan untuk wisata, namun dengan pembatasan tertentu.

“Kami mengerti bahwa masyarakat bergantung pada wisata di kawasan gumuk pasir, dan kami tidak ingin mematikan usaha mereka. Oleh karena itu, kami akan menerapkan zonasi sehingga ada area yang tetap bisa dimanfaatkan untuk aktivitas wisata, tetapi tidak merusak ekosistem secara berlebihan,” kata Suryadi.

Optimisme Pelaku Wisata

Meskipun ada kekhawatiran terkait kemungkinan pembatasan ruang operasi, sebagian besar pelaku wisata optimis bahwa restorasi ini bisa memberikan dampak positif jangka panjang. Mereka berharap, dengan adanya restorasi, gumuk pasir Parangtritis tetap bisa menarik wisatawan dari dalam dan luar negeri, sehingga ekonomi masyarakat tetap tumbuh.

“Kami yakin, kalau gumuk pasir ini tetap dijaga, akan ada lebih banyak wisatawan yang datang. Wisatawan sekarang juga semakin sadar akan pentingnya lingkungan, jadi kalau restorasi ini sukses, kami yakin pariwisata di Parangtritis bisa semakin berkembang,” ungkap Purwanto.

Penutup

Dengan dukungan yang datang dari pelaku usaha lokal, rencana restorasi gumuk pasir Parangtritis kini berada pada jalur yang lebih positif. Komitmen bersama antara pemerintah dan masyarakat untuk menjaga kelestarian kawasan ini diharapkan bisa menjadi model bagi pengembangan pariwisata berkelanjutan di wilayah lain. Pemkab Bantul optimis bahwa dengan kerja sama yang baik, restorasi ini tidak hanya akan melindungi lingkungan, tetapi juga memperkuat sektor pariwisata yang menjadi tulang punggung ekonomi lokal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *