Warto- Mbantul.Com__ Sejak berdiri kurang lebih 20 tahun silam, Kelompok Pedagang Daging Sapi Desa Segoroyoso (KPDSDS) semakin eksis dalam mengembangkan usaha menjual daging segar bagi konsumen. Menurut keterangan ketua KPDSDS H. Rejo Mulyo, tujuan diridikannya KPDSDS adalah untuk menyamakan persepsi para pedagang daging sapi dalam penentuan harga daging di pasar, menghindari persaingan yang kurang sehat dan bersama-sama mengatasi jika ada permasalahan dilapangan. Jumlah anggota KPDSDS saat ini mencapai lebih kurang 50 orang, mayoritas berasal dari daerah Segoroyoso. Penjualan daging sapi dari KPDSDS tersebar di pasar rakyat / tradisional di wilayah Bantul, Sleman, Kota Yogyakarta dan Kulonprogo, dengan jumlah sapi yang di potong dalam sehari lk 50 ekor sehingga KPDSDS mampu menyuplai lk 70 % kebutuhan daging di DIY.
Adanya kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak khususnya sapi sangat berdampak pada KPDSDS, apalagi dengan adanya penutupan beberapa pasar hewan di Gunungkidul, Klaten dan Magelang, KPDSDS kesulitan dalam mendapatkan sapi dan harganya sudah mengalami kenaikan.
Dari pantauan warto mbantul, untuk memprotes pemerintah daerah yang menutup pasar hewan sehingga KPDSDS melakukan aksi mogok yang dilakukan tanggal 01 Juni – 03 Juni 2022, meskipun sebelumnya aksi mogok akan dilakukan smapai dibukanya kembali pasar hewan, namun karena beberapa pertimbangan sehingga rencana tersebut hanya dilaksanakan selama 3 hari.