TOKOH MASYARAKAT BLAWONG, HENRY KURNIAWAN: “PERSATUAN DAN KEWASPADAAN ADALAH KUNCI MENCEGAH RADIKALISME”

Spread the love

Warto-Mbantul.Com_Dalam upaya memperkuat ketahanan sosial masyarakat terhadap ancaman paham radikal, tokoh masyarakat Blawong, Trimulyo, Jetis, Bantul, Bapak Henry Kurniawan, mengajak seluruh warga untuk meningkatkan rasa kebersamaan dan kepedulian terhadap lingkungan. Dalam sebuah pertemuan warga yang berlangsung di Balai Dusun Blawong Rabu Malam (19/03/2024), ia menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai kebangsaan serta membangun komunikasi yang baik antarwarga agar tidak mudah terpengaruh oleh ideologi yang bertentangan dengan Pancasila.

“Kita hidup dalam lingkungan yang beragam, dan keberagaman itu harus kita jaga dengan saling menghormati dan menghargai satu sama lain. Jangan sampai kita terpecah belah oleh pengaruh yang bisa merusak harmoni di tengah masyarakat. Radikalisme dan terorisme sering kali muncul dari ketidaktahuan dan ketidakpedulian kita terhadap lingkungan sekitar,” ujar Bapak Henry Kurniawan dalam sambutannya.

Menurutnya, kemajuan teknologi dan informasi saat ini menjadi tantangan tersendiri dalam menjaga stabilitas sosial. Penyebaran paham radikal kini tidak hanya terjadi melalui pertemuan langsung, tetapi juga melalui media sosial dan platform digital lainnya. Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk lebih cermat dalam menyaring informasi serta tidak mudah percaya pada ajakan atau narasi yang dapat mengarah pada perpecahan.

“Kita harus cerdas dalam menerima informasi. Jangan sampai kita ikut menyebarkan berita-berita yang tidak jelas sumbernya. Selalu cek kebenarannya dan jika ada hal yang mencurigakan, segera komunikasikan dengan pihak berwenang atau tokoh masyarakat setempat. Jangan sampai kita justru menjadi bagian dari penyebaran paham yang dapat merugikan bangsa kita sendiri,” tambahnya.

Dalam pertemuan warga tersebut, Henry Kurniawan juga mengajak masyarakat untuk lebih aktif dalam kegiatan sosial dan keagamaan yang mengedepankan nilai-nilai moderasi dan kebangsaan. Dengan memperkuat kegiatan gotong royong serta menjaga interaksi yang positif antarwarga, ia meyakini bahwa masyarakat Blawong akan lebih kebal terhadap pengaruh negatif dari pihak-pihak yang ingin memecah belah persatuan bangsa.

Salah satu warga yang hadir dalam pertemuan, Sugiono, menyambut baik ajakan tersebut. Ia menyatakan bahwa masyarakat perlu mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang bahaya radikalisme agar dapat mengenali ciri-ciri penyebarannya sejak dini. “Kami sangat mendukung ajakan Pak Henry. Kadang-kadang kita memang tidak sadar bahwa ada paham-paham tertentu yang masuk ke lingkungan kita secara halus. Dengan adanya pertemuan seperti ini, kami jadi lebih paham bagaimana harus bersikap,” katanya kepada awak media yang menemuinya.

Sementara itu, Siti Rohmah, salah satu ibu rumah tangga yang hadir, menambahkan bahwa peran keluarga juga sangat penting dalam membentengi anak-anak dari paparan paham ekstrem. “Anak-anak sekarang banyak mengakses internet, jadi kita sebagai orang tua juga harus mengawasi mereka. Jangan sampai mereka mendapatkan informasi yang salah dari media sosial atau dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab,” ujarnya.

Di akhir pertemuan, Henry Kurniawan menegaskan kembali bahwa persatuan dan kewaspadaan adalah kunci utama dalam mencegah radikalisme dan terorisme. Ia mengajak seluruh warga untuk tetap menjaga keharmonisan lingkungan dan tidak ragu untuk melaporkan hal-hal yang mencurigakan kepada pihak berwenang. “Kita semua punya tanggung jawab untuk menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan kita sendiri. Jangan pernah merasa takut untuk melaporkan sesuatu yang mencurigakan, karena keamanan adalah milik kita bersama,” pungkasnya.

Dengan adanya upaya pencegahan seperti ini, diharapkan masyarakat Blawong dapat menjadi komunitas yang lebih kuat dalam menghadapi berbagai ancaman yang dapat mengganggu stabilitas sosial. Kesadaran dan keterlibatan aktif dari seluruh elemen masyarakat menjadi faktor penting dalam menciptakan lingkungan yang aman, toleran, dan harmonis. (Edw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *