Jangan Ungkit Luka Lama, Sonosewu dan Nitipuran Harus Bersatu.

Jangan Ungkit Luka Lama, Sonosewu dan Nitipuran Harus Bersatu.
Spread the love

Warto-Mbantul.Com__Kemeriahan pergantian malam tahun baru yang seharusnya dirayakan penuh suka cita oleh masyarakat di Kapanewon Kasihan, terpaksa harus tercoreng dengan adanya keributan antara kelompok pemuda Sonosewu dengan Nitipuran yang berujung kepada kerusakan di beberapa rumah warga Sonosewu. Dan kali ini, kesalahpahaman yang menjadi pemicu keributan berawal dari pemukulan terhadap pemuda Sonosewu bernama Muhammad Hafidz oleh seseorang dari kelompok tertentu di depan SMK Pembangunan Jl. Madumurti Wirobrajan Yogyakarta, selanjutnya tanpa diketahui sebab yang pasti, buntut dari kejadian tersebut mendorong kelompok warga Nitipuran untuk turut serta dalam permasalahan.

Sutrisno, selaku tokoh masyarakat RT. 02 Sonosewu, menuturkan bahwa riwayat perselisihan diantara kedua kampung memang telah ada sejak lama, dan hampir selalu terjadi pada saat berlangsung event-event besar. Tercatat terakhir kali terjadi pada bulan Mei 2021 saat malam Idul Fitri 2021. Akan tetapi, dalam permasalahan pada malam tahun baru yang lalu, bukanlah murni antara Sonosewu dengan Nitipuran, namun ada keterlibatan dari pihak luar

” Perselisihan antara Sonosewu dan Nitipuran sudah tidak asing bagi kami yang tinggal disini, karena memang memiliki sejarah panjang yang turun temurun. Namun dalam permasalahan kemarin sebenarnya berasal dari luar Sonosewu yang kebetulan dibawa masuk kesini ” terangnya

Pasca kejadian, sebenarnya permasalahan hukum telah diselesaikan secara damai melalui upaya mediasi yang ditandai dengan pencabutan laporan oleh Muhammad Hafidz, namun persoalan tersebut kembali mencuat karena dalam kesepakatan yang dihasilkan sebelumnya tidak membahas masalah ganti kerugian materiil bagi warga Sonosewu yang terdampak keributan, sehingga mendorong ketidakpuasan kelompok pemuda untuk kembali menempuh jalur hukum

Dilain pihak, Fathoni Aribowo selaku Lurah Ngestiharjo yang ditemui di ruang kerjanya, Rabu (12/01), membenarkan adanya upaya dari sekelompok warga yang berencana mengangkat kembali kasus yang terjadi pada malam pergantian tahun, namun pihaknya telah melakukan koordinasi bersama tokoh masyarakat dan tokoh pemuda Sonosewu dengan tujuan agar permasalahan segera terselesaikan

” Sesuai kesepakatan bersama, masalah yang terjadi antara Sonosewu dan Nitipuran pada malam tahun baru yang lalu telah selesai secara kekeluargaan. Selanjutnya kami berharap, kesepakatan damai ini adalah yang terakhir kali, apabila dikemudian hari terjadi lagi semua pihak telah sepakat untuk ditempuh melalui jalur hukum ” tegas Fathoni

Fathoni juga berharap, dengan telah terbentuknya komunitas jaga warga agar bisa dimanfaatkan untuk membentuk satu keluarga besar dan satu jalinan silaturahmi dalam rangka membesarkan Pedukuhan Sonosewu

” Kedepan, Pemerintah Kalurahan Ngestiharjo akan menyelenggarakan bentuk kegiatan yang melibatkan warga Sonosewu dan Nitipuran, dengan tujuan agar ketertiban, keamanan dan kenyamanan masyarakat dapat terjaga ” pungkasnya (U4)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *